tulisan

Jumat, 28 Oktober 2011

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

Nama   : Amy Prihartini
Kelas   : 1PA09
NPM    : 10511680








Hampir disetiap jaman seni dan sastra memegang peranan penting dalam the humanties. Seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif. Seni lebih mudah berkomunikasi, karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isi maupun cara penyampaiannya. Sastra mempergunakan bahasa, sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Sastra juga mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa adalah abstraksi.

IBD yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris The Humanities. Istilah berasal dari bahasa Latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya, dan halus. Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga menggunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Dalam kesusasteraan Indonesia kita mengenal jenis Prosa Lama dan Prosa Baru.


• Prosa Lama meliputi :
1. Dongeng.
2. Hikayat.
3. Sejarah.
4. Epos.
5. Cerita Pelipur Lara.


• Prosa Baru meliputi :
1. Cerpen.
2. Novel.
3. Biografi.
4. Kisah
5. Otobiografi.




Nilai-nilai dalam prosa fiksi
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan

Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari keseniaan, dan keseniaan cabang/unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka: Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia;
Perekaman dan penyampaiaan pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas,. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri tentang masyarakat. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.


2.  Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual;
Dengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.


3. Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:
• Penderitaan atas ketidakadilan;
• Perjuangan untuk kekuasaan;
• Konflik dengan sesamanya;
• Pemberontakan kepada hukum Tuhan.
Puisi–puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi adalah cinta kasih yang terdapat di dalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan.
Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan dan lain-lain).

SUMBER : http://endragun.blog.com/2011/02/20/tugas-ilmu-budaya-dasar-4/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar