A. Empowerment
Stress & Konflik
1.
Pengertian empowerment
Adalah Pemberdayaan berasal dari kata daya
yang mendapat awalan ber- yang menjadi kata berdaya artinya memiliki atau
mempunyai daya. Daya artinya kekuatan, berdaya artinya memiliki kekuatan.
Pemberdayaan artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau mempunyai daya atau
mempunyai kekuatan. Pemberdayaan dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan
dari empowermentdalam bahasa inggris.
2.
Kunci efektifitas empowerment dalam manajemen
Penilaian tentang efektifitas program
menunjuk pada keberhasilan program dalam mencapai tujuan ataupun mengatasi
masalah yang dihadapi. Meningingat Poltekkes Depkes Manado melaksanakan Fungsi
administrasinya secara Lini dan Staf, maka seluruh pegawai adalah yang
melaksanakan fungsi-fungsi tersebut dan Direktur Poltekkes sebagai pemegang
jabatan tertinggi adalah pengambil keputusan menentukan hasil akhir untuk
mencapai hasil sesuai tujuan yang ingin yang ingin dicapai.
3.
Pengertian stress
Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik,
psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja
keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa
sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk
ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan
ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.
Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai
suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu
kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau
penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka
stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau
psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri
seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Sedangkan menurut
Handoko (1997), stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi,
proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat
mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya.
4.
Sumber stress pada manusia
Terdapat beberapa sumber-sumber stress yang
dapat mengganggu kesehatan psikis manusia. Menurut Lazarus & Folkman (dalam
Morgan, 1986) kondisi fisik, lingkungan dan sosial yang merupakan penyebab dari
kondisi stres disebut dengan stressor. Stressor dapat berwujud dan berbentuk
fisik, seperti polusi udara dan dapat juga berkaitan dengan lingkungan sosial.
Pikiran ataupun perasaan individu sendiri yang dianggap sebagai suatu ancaman
baik yang nyata maupun imajinasi dapat juga menjadi stressor.
5.
Pendekatan terhadap stress pada manusia
a.
Pendekatan individu
Seorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk
mcngurangi level stresnya. Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif
yaitu; pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan
sosial. Dengan pengelolaan waktu yang baik maka seorang karyawan dapat
menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa adanya tuntutan kerja yang tergesa-gesa.
Dengan latihan fisik dapat meningkatkan kondisi tubuh agar lebih prima sehingga
mampu menghadapi tuntutan tugas yang berat. Selain itu untuk mengurangi sires
yang dihadapi pekerja pcrlu dilakukan kegiatan-kegiatan santai. Dan sebagai
stratcgi terakhir untuk mengurangi stres adalah dengan roengumpulkan sahabat,
kolega, keluarga yang akan dapat memberikan dukungan dan saran-saran bagi
dirinya.
b.
Pendekatan perusahaan
Beberapa penyebab stres adalah tuntutan dari
tugas dan peran serta struktur organisasi yang scmuanya dikendalikan oleh
manajemen, schingga faktor-faktor itu dapat diubah. Oleh karena itu
strategi-strategi yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengurangi stres
karyawannya adalah melalui seleksi dan penempatan, penetapan tujuan, redesain
pekerjaan, pengambilan keputusan partisipatif, komunikasi organisasional, dan
program kesejahteraan. Melalui strategi tersebut akan menyebabkan karyawan
memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan mereka bekerja untuk
tujuan yang mereka inginkan serta adanya hubungan interpersonal yang sehat
serta perawatan terhadap kondisi fisik dan mental. Secara umum strategi
manajemen stres kerja dapat dikelompokkan mcnjadi strategi penanganan
individual, organisasional dan dukungan sosial (Margiati, 1999:77-78):
6.
Definisi konflik
Konflik menurut
Alo Liliweri konflik adalah bentuk perasaan yang tidak beres yang melanda
hubungan antara satu bagian dengan bagian lain, satu orang dengan orang lain,
satu kelompok dengan kelompok lain. Konflik dapat secara positif fungsional
sejauh ia memperkuat kelompok dan secara negatif fungsional sejauh ia bergerak
melawan struktur.
Konflik didefinisikan sebagai interaksi
antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain saling bergantung namun terpisahkan
oleh perbedaan tujuan dimana setidaknya salah satu dari pihak-pihak tersebut
menyadari perbedaan tersebut dan melakukan tindakan terhadap tindakan tersebut.
7.
Jenis-jenis konflik
Konflik itu mempunyai banyak jenis seperti
yang dikatakan James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis
konflikyaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar
individu dan kelompok, konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.
A. Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik
seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama
seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
bentuk konflik intrapersonal yaitu :
1. Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang
dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.
2. Konflik pendekatan penghindaran, contohnya orang yang
dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
B. Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan
antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau
keinginan. Maka Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status,
jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu
dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi.
C. Konflik
antar perorangan
Konflik antar perorangan terjadi antara satu
individu dengan individu lain atau lebih. Konflik ini biasanya disebabkan oleh
adanya perbedaan sifat dan perilaku setiap orang dalam organisasi. Hal ini
biasanya pernah dialami oleh setiap anggota organisasi baik hanya dirasakan
sendiri maupun ditunjukkan dengan sikap.
D. Konflik
Antar Kelompok
Tingkat lainnya dalam konflik di organisasi
adalah konflik antar kelompok. Seperti diketahui bahwa sebuah organisasi
terbentuk dari beberapa kelompok kerja yang terdiri dari banyak unit. Apabila
diantara unit-unit disuatu kelompok mengalami pertentangan dengan unit-unit
dari kelompok lain maka manajer merupakan pihak yang harus bisa menjadi
penghubung antara keduanya.
E. Konflik antar organisasi
Konflik juga bisa terjadi antara organisasi
yang satu dengan yang lain. Hal ini tidak selalu disebabkan oleh persaingan
dari perusahaan-perusahaan di pasar yang sama. Konflik ini bisa terjadi karena
adanya ketidak cocokan suaut badan terhadap kinerja suatu organisasi.
8.
Proses konflik
Proses
Konflik Proses konflik terdiri dari lima tahap antara lain potensi oposisi atau
ketidakcocokan,kognisi dan personalisasi, maksud (niat), perilaku, dan hasil.
Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab, antara lain sebagai berikut:
1.
Batasan pekerjaan yang tidak jelas
2.
Hambatan komunikasi
3.
Tekanan waktu
4.
Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal
5.
Pertikaian antar pribadi
6.
Perbedaan status
7.
Harapan yang tidak terwujud
B. Komunikasi dalam
manajemen
1.
Pengertian komunikasi
Komunikasi adalah suatu
proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak
lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti
oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
2.
Proses komunikasi
Proses komunikasi adalah
bagaimana komunikator
menyampaikan pesan kepada
komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan
komunikatornya.
5. Penerimaan.
1.
Perspektif psikologis.
Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga
terjadi komunikasi interpersonal.
2. Perspektif
mekanis. Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator
mentransfer pesan dengan
bahasa verbal/non verbal.
3.
Hambatan dalam komunikasi
1. Hambatan dari Proses
Komunikasi
a. Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan
disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi
oleh perasaan atau situasi emosional.
b. Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat
terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai
arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan
penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
c. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam
penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik
sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
d. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam
menafsirkan sandi oleh si penerima
e. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya
perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka
tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
f. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang
diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif,
tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan
alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat
komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang
mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit
antara pemberi pesan dan penerima
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,
misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara
pengirim dan penerima pesan.
4.
Komunikasi interpersonal
a.
Componential
Definisi bedasarkan komponen menjelaskan komunikasi
antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, yaitu penyampaian
pesan oleh salah satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau
sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk
memberikan umpan balik segera
b. Situasional
Situasi
yang menyenangkan akan menciptakan komunikasi yang menyenangkan pula, dan akan
menimbulkan persepsi yang baik pula. Karena pada dasarnya sikap emosi akan
mudah terpancing saat berada pada situasi yang salah, sehingga akan membentuk
persepsi dimana ego akan lebih mendominasi. faktor situasional akan berpengaruh
besar terhadap proses terbentuknya persepsi. Dalam situasi yang menyenangkan
akan menimbulkan persepsi yang menyenangkan, begitu pula sebaliknya. Itu lah
yang akan menjadi penghambat dalam proses komunikasi yang terjadi.
5.
Model pengolahan informasi komunikasi
a.
Rational
Proses
informasi adalah proses menerima, menyimpan dan mengungkap kembali informasi.
Dalam proses pembelajaran, proses menerima informasi terjadi pada saat siswa
menerima pelajaran. Proses menyimpan informasi terjadi pada saat siswa harus
menghafal, memahami, dan mencerna pelajaran. Sedangkan proses mengungkap
kembali informasi terjadi pada saat siswa menempuh ujian atau pada saat siswa
harus menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu perlu dikemukakan bahwa
informasi masuk ke dalam kesadaran manusia melalui pancaindera, yaitu indera
pendengaran, penglihaan, penciuman, perabaan, dan pengecapan. Informasi masuk
ke kesadaran manusia paling banyak melalui indera pendengaran dan penglihatan.
Berdasarkan alas an tersebut , maka media yang banyak digunakan adalah media audio, media visual, dan media audiovisual (gabungan
media audio dan visual). Belakangan berkembang konsep multimedia, yaitu
penggunaan secara serentak lebih daripada satu media dalam proses komunikasi,
informasi dan
pembelajaran.
b.
Limited capacity
Komunikasi
terbatas sering menimbulkan kekacauan komunikasi seperti salah pengertian akan
maksud yang disampaikan
c.
Expert
Komunikasi
adalah sebuah ketrampilan yang bisa dipelajari dan dikuasai oleh siapapun, sama
seperti halnya keterampilan-ketrampilan lainnya. Saat ini kita hidup di era
yang sangat menarik, di mana banyak diajarkan hal-hal yang akan menjadikan
ketrampilan komunikasi kita semakin canggih, antara lain hipnotis/hipnosis, nlp
(neuro language program), dan lain sebagainya
d.
Cybermetic
Sistem
yang memandang terdapatnya suatu hubungan yang saling menggantungkan dalam
unsur atau komponen yang ada dalam sistem.
6.
Model interaktif manajemen dalam komunikasi
a.
Confidence
Kenyamanan
dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan
dan pengertian.
b.
Immediacy
Ini
adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar
dan tidak membosankan
c.
Interaction manajemen
Adanya
berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan
kepada berbagai pihak yang bersangkutan
d.
Expresiveness
Mengembangkan
suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
e.
Other orientation
Dalam hal
ini suatu manajemen organisasi berorientasi pada pegawai.
Referensi :