tulisan

Senin, 28 November 2011

Manusia dan Pandangan Hidup

Nama   : Amy Prihartini
Kelas    : 1PA09
NPM    : 10511680





Pandangan hidup adalah satu terkekaitan dengan kehidupan manusia..Orang yang tidak memiliki pandangan hidup adalah orang yang tidak akan sukses di kemudian harinya
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.

Menurut asalnya pandangan hidup dibagi menjadi 3 yaitu :
Pandangan hidup yang berasal dari agama,
Pandangan hidup yang berupa ideologi, dan
Pandangan hidup hasil renungan.

Pandangan hidup terdiri dari 4 unsur antara lain :
Cita-cita yang diinginkan dapat diraih dengan usaha dan perjuangan
Berbuat baik dalam segala hal dapat membuat seseorang merasa bahagia, damai, dan tentram
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi oleh keyankinan
Keyakinan dan kepercayaan adalah hal yang terpenting dalam hidup manusia



Pengertian dari 4 unsur pandangan hidup diatas antara lain:
1. Cita-cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.

2. Kebajikan atau Kebaikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat
Manusia sebagai makhluk Tuhan
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karena tingkah laku bersumber dari pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri. Terdapat tiga hal yang menjadi faktor yang mungkin dapat menjadikan seorang individu memiliki sikap tertentu, yaitu:
Pembawaan (hereditas) , sesuatu yang diturunkan dari orang tua pada anaknya.
Lingkungan, merupakan alam kedua yang melingkupi manusia dan di situ manusia baru akan terdidik dengan sendirinya agar bisa melanjutkan hidup.
Pengalaman, merupakan segala sifat dari keadaan-keadaan, baik itu manis ataupun pahit yang dirasakan dan cenderung sering terbesit di pikiran manusia.

3. Usaha atau Perjuangan
Usaha atau perjuangan adalah bentuk kerja keras untuk mewujudkan tujuan atau cita-cita. Tanpa adanya usaha, hidup manusia tak ada artinya. Manusia diciptakan berakal dan berindra, di mana apa yang dititipkan-Nya harus dipotensialkan sesuai kemampuannya.


4. Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinanatau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda dalam meraih tujuan atau cita-cita masing-masing. Pandangan hidup ini mau tidak mau akan menjadi pedoman untuk mengantarkan mereka pada tujuan atau cita-cita tersebut. Maka yang sebaiknya dilakukan manusia adalah memikirkan, merancang, atau menentukan langkah- langkah berpandangan hidup yang baik

http://worldfriend.web.id/blog-friend/586-manusia-dan-pandangan-hidup-

Kamis, 24 November 2011

Manusia dan Keadilan

Nama  : Amy Prihartini
Kelas   : 1PA09
NPM   : 10511680


Dalam hidup dan kehidupan, setiap manusia dalam melakukan aktifitasnya pasti pernah menemukan perlakuan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya, melakukan hal yang tidak adil. Dimana pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau keinginan untuk berbuat kebaikan “jujur”. Tetapi terkadang untuk melakukan kejujuran sangatlah tidak mudah dan selalui dibenturkan oleh permasalahan – permasalahan dan kendala yang dihadapinya yang kesemuanya disebabkan oleh berbagai sebab, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.
Keadilan adalah suatu tindakan manusia yang dilandasi oleh kebenaran dan kebenaran itu di perjuangkan oleh manusia tersebut. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya. Contoh saya ambil sikap dari dua orang anak kecil yang berebut mainan, lalu orang tuanya pun melihat hal tersebut. Kemudian orang tuanya pun membelikan satu buah mainan lagi yang sama, agar anaknya memiliki mainannya sendiri dan tidak berebut lagi satu sama lain. Dapat disimpulkan keadilan adalah sebagai titik tengah kebenaran yang dilandasi oleh nilai kebaikan.

Berbagai Macam Keadilan :

1.    Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.

2.    Keadilan distributive
Pengertian keadilan distributif meliputi tiga hal, yaitu (Yuwono, I dkk., 2005:130):
  • Terletak pada nilai
Keadilan hanya berlaku sesuai dengan nilai yang dianut. Prinsip pemerataan dikatakan adil berdasarkan pada nilai apa yang dianut oleh pengambil kebijakan.
  • Terletak pada perumusan nilai-nilai menjadi sebuah peraturan
 prinsip keadilan distributif telah disepakati sehingga ketidakadilan pada tingkat nilai menjadi tidak muncul, belum tentu keadilan distributif telah ditegakkan. Yang terpenting pada konsep ini adalah bagaimana menterjemahkan nilai menjadi sebuah aturan yang implementatif sehingga pada gilirannya nanti mampu menjadikan acuan dalam bentuk perlakuan atau tindakan.
  • Terletak pada implementasi peraturan
Untuk menilai distribusi adil atau tidak, dapat dilihat dari tegaknya peraturan yang diterapkan. Bila peraturan yang disepakati tidak dijalankan sama sekali atau dijalankan sebagian, keadilan distributif tidak tercapai (Van den Bos, 1999). Pada taraf ini, aturan yang dibuat harus diimplementasikan sesuai dengan tata kerja yang telah diputuskan. Aspek ini cukup menentukan, karena pada akhirnya orang akan melihat adil atau tidak adil justru dari pelaksanaan yang implementatif atas aturan yang telah dibuat. Meskipun nilai yang dianut cukup fair dan aturannya cukup tegas dan kuat, namun dalam implementatifnya banyak pelanggaran yang dibuat maka orang akan tetap memandang tidak adil.

3.    Keadilan komutatif
Keadilan yang bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Semua tindakan yang yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

Sumber : http://iiam.blogdetik.com/2011/03/21/manusia-dan-keadilan/

Jumat, 28 Oktober 2011

Manusia dan Penderitaan

Nama  : Amy Prihartini
Kelas  : 1PA09
NPM   : 10511680

*      Makna Penderitaan
Penderitaan dari kata derita. Kata derita berasal dari kata sansekerta artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Yang termasuk penderitaan antara lain : keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan sebagainya. Berbagai kasus penderitaan terdapat kedalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Dalam kehidupan, penderitaan manusia telah menjadi salah satu gagasan atau tema karya filsafat atau karya seni sepanjang zaman. Penderitaan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, karena setiap orang akan atau pernah mengalami penderitaan.
     Dengan mempelajari berbagai kasus penderitaan manusia berarti telah mempelajari    sikap, nilai, harga diri, ketamakan, kesombongan orang dan lain-lain. Itu semua bermanfaat untuk mempelajari dan memperluas persepsi, tanggapan, wawasan, dan penalaran bagi yang mempelajarinya. Karena penderitaan datang dari Tuhan dan kita sebagai manusia tidak dapat menolaknya.

*      Makna Siksaan
Membahas tentang siksaan, jadi terbayang tentang neraka dan dosa kita kepada Tuhan. Seperti kita maklumi di dalam kitab suci Al-Qur’an terdapat banyak sekali surat dan ayat yang membicarakan tentang siksaan ini. Masih terbayang tentang siksaan di benak kita sesuatu yang sangat mengerikan, bahkan mungkin dapat mendirikan buluk kuduk kita. Siksaan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, karena setiap manusia pernah atau akan menjalani siksaan. Siksaan manusia dapat menimbulkan kreativitas baik bagi yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang meyaksikkan baik langsung atau tidak langsung. Siksaan manusia yang dialami di dunia ini adalah sisksaan yang berupa siksaan hati, penyakit, siksaan batin, dan siksaan badan oleh orang lain. Bahkan sisksaan tersebut banyak yang difilemkan dan dibuat sebuah novel, dan kita dapat mengambil hikmahnya, karena kita dapat menilai arti manusia, harga diri dikuasai nafsu setan, kesadisan, tidak mengenal perikemanusiaan.

*      Makna Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang tidak enak bagi si penderita. Rasa sakit akibat menderita penyakit. Misalnya sakit cinta akibatnya hati selalu dirundung rasa ingin ketemu orang yang dicintainya. Segala macam rasa sakit yang di derita manusia tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya, karena setiap orang mengalami rasa sakit. Rasa sakit atau penyakit dapat menimbulkan daya kreativitas manusia, karena banyak hasil seni budayanya seperti : cerpen, novel, film, ataupun seni fotoyang mengungkapkan berbagai rasa sakit.
Rasa sakit banyak hikmahnya, antara lain penderita dapat mendekatkan diri kepada Tuhan, dapat menimbulkan rasa kasihanterhadap penderita, dapat membuka rasa keprihatinan manusia, rasa sosial, dan dermawan.
*      Upaya Menghindarkan Diri dari Penderitaan

      Menurut Huijbers hidup objektif mempunyai peranan penting dalam menentukan tujuan hidup, dalam mengejarnya, dalam menghayatinya. Hidup efektif atau perasaan justru menjadi motor yang kuat untuk mengembangkan suatu hidup yang sesuai dengan tujuan hidup. Perkembangan hidup manusia terjalin dengan eratnya dengan hidup emosionalnya. Bila hidup emosionalnya baik, kemungkinan besar hidupnya sebagai keseluruhan akan baik juga.
      Perilaku manusia untuk sebagian besar merupakan pancaran perilaku yang telah dipelajari sebelumnya. Oleh karena itu perilaku manusia tidak pernah beku, dapat selalu berubah, dan dapat berbeda-beda dari satu individu ke individu yang lain dan dari satu saat ke saat yang lain. Dalam proses pembentukan kepribadian ini faktor elkulturasi dan sosialisasi memegang peranan yang penting. Manusia sejak lahir harus mempelajari cara-cara bagaimana supaya ia dapat mengatasi berbagai soal yang dihadapinya. Manusia yang berkepribadian psikologis yang sehat dalam arti selalu berada dalam kondisi harmonis, stabil dan sabar yang telah dibentuk sejak awal perkembangannya itu seharusnya tetap dibina sampai akhir hayatnya.

Sumber : buku Ilmu Budaya Dasar Drs.Joko Tri Prasetya penerbit rineka cipta

Manusia dan Keindahan

Nama  : Amy Prihartini
Kelas  : 1PA09
NPM   : 10511680



*      Makna keindahan

Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan, keduanya mempunyai arti sama dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak mempunyai kebenaran dinamakan tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, dan sebagainya. Filsuf Thomas Aquinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat. Keindahan itu pada dasarnya adalah “alamiah”, alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan dan alamiah itu wajar, tidak berlebihan tidak juga kurang. Keindahan juga berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan Tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia, karena itu kapan, dimana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan.


Makna renungan
Setiap orang pasti pernah merenung, sudah tentu renungan mereka berbeda-beda satu sama lainnya. Karena apa yang direnungkan tersebut sesuai dengan objek dan subjeknya. Setiap keingin Amy )an untuk merenungkan atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah dimiliki dapat disebut berfilsafat. Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proses berfikir yang logik dan analitik. Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri yaitu :
*      Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas
*      Mendasar, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental
*      Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya.
Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahan didasarkan atas 3 macam teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis.


Makna Keserasian
keserasian itu kata dasarnya serasi yang artinya cocok atau sesuai. Kita ambil contoh aja ke pasar menggunakan pakaian pesta dan sebaliknya berpesta menggunakan pakaian santai. Hal seperti ini tentu tidak serasi, dan orang pasti akan mengatakan sesuatu yang akan mengecewakan hati kita. Karena dalam berpakaian sangan diutamakan keserasian warna dan bentuk serta potongan tubuh. Sebagaian besar ahli pikir menjelaskan bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualita/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering adalah kesatuan, keselarasan, ketangkupan, keseimbangan, dan pertentangan. Dalam hal keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata.


Keindahan Objektif dan Subjektif
Ternyata bahwa dalam urusan keindahan itu tersangkut dua pihak, yaitu benda atau apa saja yang berperan sebagai objek dan siapa yang menanggapi sebagai pihak yang berperan sebagai subjek. Keindahan objektif adalah keindahan yang secara hakiki ada pada sesuatu benda, keberadaan keindahan objek ini tidak bergantung kepada pihak-pihak objek tersebut. Dengan kata lain, disenangi atau tidak objek tersebut tetap indah.


SUMBER : Buku Ilmu Budaya Dasar Drs.Joko Tri Prasetya penerbit rineka cipta

Manusia dan Cinta Kasih

Nama  : Amy Prihartini
Kelas  : 1PA09
NPM   : 10511680



*      Manusia kasih sayang
Dalam kamus bahasa indonesia karangan W.J.S.Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Ada berbagai macam bentuk kasih sayang, bentuk itu sesuai dengan kondisi penyayang dan yang di sayang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan, karena kasih sayang merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang ini sadar atau tidaknya dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka sehingga merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Disimpulkan bahwa kasih sayang dialami oleh setiap manusia, karena kasih sayang merupakan bagian hidup manusia. Sejak lahir anak sudah mengenal kasih sayanag, tetapi kasih sayang yang berlebihan merupakan pemanjaan. Anak yang selalu di manja tidak baik karena pada nantinya anak akan sombong, pemboros, bahkan tidak menghormati orang tua.

*      Cinta kasih sayang dalam keluarga
Pada jaman sekarang ini banyak orang yang merasakan bahwa kebahagiaan itu adalah suatu keaadan abstrak yang sulit di capai. Meskipun seringkali manusia tidak dapat lolos dari kesulitan sosial dan ekonomi namun dengan adanya kasih sayang yang erat maka setidak-tidaknya kita mempunyai suatu tempat damai dan teduh di tengah kemelut nya persoalan hidup.    Namun patut disayangkan bahwa kasih sayang sebagai norma atau nilai hidup yang luhur seringkali di tinggalkan orang.

*      Makna kemesraan
Kemesraan adalah suatu perwujudan kasih sayang yang telah mendalam. Menurut filsuf dari rusia menyatakan bahwa seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius , ia terlempar keluar dari cinta diri dan ia mulai hidup untuk orang lain. Menurut Yose ortega mengatakan di kedalam sanubari seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan objek cinta nya persatuan dan bersifat kebersamaan. Cinta yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Bahwa pandangan evolusi akan menjadi lebih bermakna lagi karena merupakan daya pemersatu dalam alam semesta. Bila seseorang mengobral cinta maka orang itu menurunkan martabat dirinya sendiri . dan cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan yang berarti perwujudan dari cinta, karena dapat menimbulkan daya kreatif manusia. Kemesraan merupakan hubungan akrab antara pria dan wanita atau suami istri di karenakan kemesraan dapat membangkitkan daya kreatifitas manusia untuk menikmati seni budaya.

*      Makna pemujaan
Pemujaan merupakan perwujudan cinta kasih manusia kepada tuhan. Kecintaaan manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena tuhan yang membentuk alam semesta dan tuhan merupakan tempat kita untuk meminta pertolongan, memohon ampun dan meminta rejeki selain itu juga tuhan yang selalu mendampingi manusia di saat ketakutan, maka dari itu kita harus menyembah tuhan karena tuhan adalah segala-galanya.

*      Cara pemujaan
Banyak cara manusia memuja tuhan nya bisa dengan pergi ke masjid untuk beribadah dan berdoa , bisa dengan pergi ke gerja untuk beribadah dan memninta pengampunan dosa dan lain-lain.tempat-tempat seperti gereja, masjid, wihara, pure di anggap tempat keramat atau tempat suci karena ada yang beranggapan bahwa tempat keramat tersbut merupakan tempat atau rumah dimana tuhan itu berada.
Selain itu pemujaaan juga merupakan sebagai salah satu cara untuk berkomunikasi kepada tuhan.untuk memohon ampunan , memohon perlindungan , memohon petunjuk dari tuhan untuk di tunjukan jalan yang benar.

*      Tempat pemujaan
Masjid, gereja, pura, wihara merupakan tempat pemujaan yang biasanya manusia menyembah kepada tuhan. Apabila manusia berhasil membangun tempat memuja, tempat manusia berkomunikasi kepada Tuhan maka banggalah masyarakat itu. Kebanggaan itu adalah kepuasan batinnya akan kemaksimalan cintanya atau pengabdiannya kepada Tuhan. Salah satu contoh Bangsa Indonesia mempunyai Candi Borobudur sebagai tempat pemujaan agama hindu yang tidak ada duanya di dunia ini, hal tersebut merupakan bukti kemaksimalannya Bangsa Indonesia akan cintanya kepada Tuhan.

*      Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaaan
Pemujaan kepada Tuhan pada hakikatnya merupakan manifestasi cinta kepada Tuhan. Cinta dapat membangkitkan daya kreativitas. Dalam mencari bentuk pemujaan dapat berupa : sembahyang, membangun tempat ibadah, mencipta lagu, puisi novel, film, dan sebagainya.

*      Makna belas kasihan
Cinta sesama dipergunakan istilah belas kasihan karena untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria wanita, cinta kepada Tuhan. Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian, makanan dan minuman. Belas kasihan kepada sesama pada hakikatnya adalah cinta kasih terhadap sesama, yang berarti melaksanakan ajaran agama. Bahwa kita wajib mencintai sesama, berarti orang tersebut berbudi. Belas kasihan dapat menimbulkan daya kreativitas yang berarti orang yang dapat berbuat, berkarya, mencipta, mencari, menemukan, dan sebagainya.

Dalam belas kasihan ini bermacam-macam bentuk seni antara lain :
*      Seni suara
*      Seni puisi
*      Seni sastra
Bentuk-bentuk seni budaya tersebut mengandung nilai-nilai hidup, norma serta moral.

*      Cinta Kasih Erotis
Dalam cinta kasih persaudaraan merupakan cinta kasih antar orang yang sama dan sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang lemah yang tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara keduanya, tetapi mempunyai kesamaan bahwa pada hakikatnya cinta kasih tidak terbatas kepada seseorang saja. Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai waktu itu terdapat di antara dua orang yang asing satu sama lainnya.
Cinta kasih dapat pula merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Dalam hal itu, hubungan fisis tidak memperlihatkan sifat-sifat yang rakus atau serakah dalam keinginannya untuk menaklukkan atau untuk ditaklukkan, tetapi akan tercampur dengan kehalusan bertindak secara kemesraan. Apabila keinginan untuk penyatuan fisis tidak di rangsang oleh cinta kasih , cinta kasih erotis tidak juga merupakan cinta kasih persaudaraan, iyaa hanya akan membawa kita kepada penyatuan yang bersifat orbiastis dan sementara.
Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusifitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih peersaudaraan dan keibuan. Kerap kali eksklusifitas dalam cinta kasih erotis di salahartikan  dan ditafsirkan sebagai suatu ikatan hak milik karena cinta kasih erotis itu pada hakikatnya merupakan suatu perbuatan kemauan, suatu putusan untuk mengikat kehidupan dengan kehidupan orang lain.
Jika ditarik kesimpulan, maka cinta kasih erotis itu merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan. Oleh karena itu, hubungan pernikahan mudah saja dapat diputuskan apabila orang tidak bersukses di dalamnya.
SUMBER : Buku Ilmu Budaya Dasar Drs.Joko Tri Prasetya penerbit rineka cipta