tulisan

Jumat, 28 Juni 2013

Pekerjaan, waktu luang dan self directed changes

A.   Pekerjaan dan waktu luang
1.     Mengubah sikap terhadap pekerjaan
Ø  Mendefinisikan nilai pekerjaan :
Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
Ø  Apa yang dicari dalam pekerjaan :
Yang dicari dalam pekerjaan adalah dimana bagian dari sebuah perencanaan besar atau bahwa pekerjaan itu menuju proses terwujudnya suatu yang besar. Kalian mungkin berkata bahwa apa yang orang cari pada pekerjaan itu semuanya tergantung pada kemauan orang itu sendiri dan ada beberapa fakta mengenai ini. Tapi Daniel Yankelovich menemukan sebuah consensus yang berharga dari jawaban atas pertanyaan yang menyilang terhadap para pekerja termasuk kerah-bur dan kerah-putih dan para professional. Dua frekuensi tertinggi memberikan respon “ kerja itu menarik” dan memiliki “ rekan kerja yang ramah tamah” dengan masing-masing responden memberikan 70% pendapat dari pada pekerja. Di ikuti dengan 2 tambahan jawaban dalam melakukan pekerjaan yang berarti disebut sebagai “kesempatan untuk menggunakan pikiran anda” dan “ hasil kerja yang anda bisa lihat”- memberikan 65-62% dari masing-masing pendapat para pekerja. Sementara upah yang bagus berada di urutan ke-5 dari peringkat “ yang diberikan oleh 62% pekerja). Pekerja berkerah-biru memberi banyak tekanan pada uang. Dan para professional memberi sedikit tekanan pada uang, dengan pekerja berkerah-putih berada diantara keduanya.
Ø  fungsi psikologis dari pekerjaan :
Fungsi psikologis dalam pekerjaan yaitu : Meskipun apa kata orang tentang memiliki pekeraan untuk hidup. Itu mungkin jelas sekarang bahwa setiap orang bekerja keras untuk uangnya sendiri. Survei membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan pekerjaanya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur hidupnya (Renwick&Lawler,1978). Kenyataanya adalah bekerja itu meenuhi kebutuhan psikologis dan social yang penting. Rasa pemenuhan pribadi, orang membutuhkan perasaan kalau mereka tumbuh, mempelajari keahlian baru, dan mencapai sesuatu yang berharga ketika perasaan ini kurang, mereka mungkin pindah ke pekerjaan yang menjanjikan pencapaian yang lebih atau hasil yang jelas. Contohnya, seorang individu yang pekerjaanya terarah mungkin meninggalkan meja untuk bekerja, menjual barang atau konstruksi. Bahkan orang yang sudah mendapatkan banyak uang tidak akan mau mengurangi waktu dan energy yang di habiskan oleh pekerjaan mereka. Kemampuan karena kebutuhan akan penghargaan dan penguasaan (Morgan,1972)

2.    Menjelaskan fase-fase dalam pekerjaan
Fase-fase dalam pekejaan adalah Orang denderung mengidentifikasi dengan apa yang mereka lakukan. Bagaimana seiring kalian mendengar seseorang memperkenalakan dirinya dengan berkata “saya bekerja untuk IBM” atau “ saya seorang psikolog”. Studs Tarket (1972) menemukan bahwa pekerjaan mereka membosankan, pekerjaan mekanis yang sering membuat mereka merasa menjadi “mekanik”, atau “robot”. Dilain pihak, mereka tertarik pada tantangan dan pemenuhan pekerjaan pada seni atau profesi yang menunjukan tujuan hidup mereka, biasanya sebagai hasil dari pekerjaan yang mereka lakukan.

3.    Menjelaskan hubungan antara karakteristik pribadi dan karakteristik pekerjaan dalam memilih pekerjaan yang cocok
Ø  Karakteristik pribadi
Sebuah awal yang bagus adalah memilih ketertarikan apa yang kamu punya pada diri sendiri dan kemampuan. Kalian adalah sebuah gabungan unik dari sifat pribadi, ketertarikan, keahlian dan harga. Semakin baik yang kalian dapat ketahui mengenai diri kalian sendiri maka lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. Apa yang paling membuat anda tertarik. data atau sesuatu? pelajaran apa yang paling anda sukai di sekolah? Kegiatan Ekstrakurikuler apa yang anda sukai? Bagaimana dengan kerja paruh waktu? Coba temukan mengenai apa pekerjaan tersebut yang membuat mereka tertarik kepada anda. Apakah itu kegiatanya sendiri? Atau karena ada orang-orang didalamnya?
Bagaimana dengan kemampuan anda? Apa pekerjaan terbaik yang anda bisa lakukan? yang paling anda kuasai? tidak peduli berapa banyak kemampuan yang anda miliki. Penting untuk menyadari bahwa masing-masing dari kita berkualitas untuk banyak kedudukan yang berbeda, tidak hanya satu. Seperti olahraga athletic termasuk terbatas untuk sejumlah orang yang memiliki otot dan keahlian. Jadi kebanyakan pekerjaan memerlukan hanya beberapa keahlian spesifik atau karakteristik. Rahasianya terletak pada menemukan jenis pekerjaan yang memerlukan kekuatan tertentu yang anda miliki.
Untuk memperluas kedua ketertarikan dan bakat kalian akan berubah dengan pengalaman dan waktu. Penelitian sudah menunjukkan kategori ketertarikan yang luas, seperti pada bidang obat-obatan. teknik atau bisnis, tetap stabil dari para remaja.(Campbell,1971). Jika kalian menyukai sesuatu pada saat anda belasan dan awal 20, kesempatan yang sama akan kalian sukai pada tahun-tahun selanjutnya.

Ø  karakteristik pekerjaan
Sekali anda memulai menjelajahi ketertarikan anda sendiri, kemampuan dan nilai, kalian siap untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan karakteristik pribadi anda. Dengan lebih dari 20.000 pekerjaan yang berbeda untuk dipilih, ini bukanlah tugas mudah. Untungnya ada sumber buku untuk membatu pencarian tersebut. Seperti yang banyak digunakan Dictionary of Occupational (DOT) dan Occupational Outlook Hand-book. Kedua buku direvisi secara teratur oleh pemerintah percetakan. Sebagai tambahan, berbagai macam pekerjaan sudah teratur pada dasar keluarga atau kelompok dari pekerjaan yang terkait. Masing-masing kelompok menunjukan tokoh 9-1 berisi ratusan pekerjaan yang terdekat. Contohnya: bidang kesehatan termasuk sejumlah besar pekerja kesehatan-dokter, perawat, apoteker, dokter gigi, kebersihan gigi, hanya untuk beberapa nama. Ini sering membantu memilih 2 dari 3 pekerjaan kelompok yang kalian paling tertarik dan mulai menelusuri beberapa pekerjaan spesifik pada kelompoknya.
Sebuah perangkat yang membantu untuk menemukan pekerjaan yang paling cocok untuk kamu adalah John Holland’s Self Directied Search For Vocational Planning. Yang mana dapat dikelola sendiri. Ini berdasarkan dari kenyataan bahwa manusia di bidang pekerjaan yang sama sering memiliki sifat yang mirip, ketertarikan dan kebiasaan dalam melakukan sesuatu. Holland (1973) menggambarkan 6 dari jenis kepribadian bersama dengan lingkungan kerja mereka yang baik. Setelah mencocokan sejumlah kegiatan, ketertarikan dan perkiraan kemampuan anda sendiri, kalian menjumlahkan item untuk menemukan 3 jenis kepribadian yang paling menyerupai. Kemudian pada pekerjaan yang terpisah penemu buklet, kalian mencocokan berbagai jenis kepribadian digabungkan dengan beberapa pekerjaan yang cocok. O’connel dan Sedlacek (1972) sudah menemukan Self-Directed search lebih handal dan sedikit membantu untuk perencanaan ketertarikan jurusan.

4.    Menjelaskan tentang kepuasan kerja, penyesuaian diri dalam pekerjaan
Banyak karyawan yang tidak mampu mencapai kepuasan dalam bekerja, hal ini disebabkan karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri di lingkungan kerjanya. Kemampuan penyesuaian diri individu terhadap pekerjaannya diindikasikan oleh kepuasan dan kesuksesan. Terdapat beberapa pengalaman di tempat kerja bahwa karyawan keluar atau mengundurkan diri dari pekerjaannya karena merasa tidak diterima oleh rekan kerjanya, tidak cocok dengan atasan, tidak sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan kerjanya. Dapat dikatakan bahwa karyawan memiliki masalah dalam penyesuaian diri yaitu kemampuan seseorang dalam mereaksi rangsangan dari dalam dirinya sendiri maupun situasi yang berasal dari luar atau lingkungannya.
Seorang karyawan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan rekan kerja,  atasan dan kondisi serta lingkungan kerjanya dapat berdampak pada pekerjaan yang dilakukan. Hal ini akan membuat karyawan merasa bahwa pekerjaan yang dihadapinya tidak menyenangkan dan tidak memberikan kepuasan kerja. Dapat diketahui bahwa seorang karyawan perlu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri, supaya dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya sehingga kepuasan kerja juga dapat lebih dirasakan. Untuk itu diperlukan kerjasama dari masing-masing karyawan, atasan dan konselor perusahaan serta manajemen perusahaan untuk menciptakan situasi dan kondisi serta lingkungan kerja yang nyaman.

5.    Menjelaskan bagaimana menggunakan waktu luang dengan positive
Cara terbaik dalam memanfaatkan waktu luang dihari libur adalah menikmati waktu dengan hal-hal yang kita senangi dan bermanfaat untuk diri kita sendiri supaya tidak ada kejenuhan dalam diri kita. Ada banyak cara dalam memanfaatkan waktu luang dan tidak harus dengan jalan-jalan yang memaksa kita harus mengeluarkan uang untuk shopping dan sebagainya. Ada yang memanfaatkan waktu luang dengan membaca, mancing, bersendagurau bareng sahabat, wisata ke alam terbuka, nonton DVD, mencoba resep kuliner yang baru, atau melamun sambil mendengar music mp3 kesenangan sendirian dikamar.
Itu semua tergantung apa kesukaan dan hobby yang tidak sempat kita lakukan karena padatnya aktifitas keseharian kita. Cara agar kita merasakan nikmatnya waktu luang yang ada adalah sebisa mungkin merelaksasi setiap kepenatan yang ada dikepala dan pikiran kita agar mampu menyerap kembali energi positif yang dapat memberi semangat baru ketika kita kembali dalam rutinitas kerja atau study kita.

B.    Self directed changes
Self-directed changes adalah sebuah teori yang mengajarkan tentang bagaimana kita bisa mengubah diri kearah yang lebih baik dari kenyataan hidup yang kurang mendukung.
1.     Melakukan perubahan pribadi melalui tahapan :
a.    Bagaimana cara meningkatkan kontrol diri
kontrol diri merupakan satu potensi yang dapat dikembangkan dan digunakan individu selama proses-proses dalam kehidupan, termasuk dalam menghadapi kondisi yang terdapat di lingkungan yang berbeda disekitarnya. Para ahli berpendapat bahwa kontrol diri dapat digunakan sebagai suatu intervensi yang bersifat preventive selain dapat mereduksi efek-efek psikologis yang negative dari stressor-stressor lingkungan. Disamping itu control diri memiliki makna sebagai suatu kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi diri dan lingkungannya serta kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi.
Menurut Fujita dkk, kontrol-diri dapat ditingkatkan melalui beberapa cara berfikir yang saling berhubungan :

1. Global Processing : mencoba fokus pada gambaran besar dari tujuan hidup atau cita-cita kita, sehingga setiap kegiatan atau tindakan kita dilihat sebagai bagian dari pencapaian tujuan akhir.

2. Abstrac listening : mencoba menolak detil-detil dalam situasi khusus untuk membawa kita berfikir bagaimana tindakan kita sesuai dengan rencana kerja kita secara keseluruhan.

3.High-level categorization : berfikir tentang konsep tingkat tinggi daripada keadaan yang khusus atau sesaat. Katagorisasi tugas dapat membantu kita untuk mengatur fokus dan mencapai disiplin-diri yang lebih besar.

b.    Bagaimana cara menetapkan suatu tujuan
Menetapkan tujuan adalah mengubah hal yang buruk menjadi lebih baik lagi. Kita harus menetapkan target unutk mempunyai hidup yang lebih baik lagi. Contoh: kita harus menahan keinginan kita untuk merokok mungkin kita bisa mengganti rokok dengan permen-permen pengganti rokok supaya mulut tidak terasa asam lagi, dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa strategi yang bisa anda gunakan untuk menciptakan tujuan yang efektif yang benar-benar dapat anda capai:
1.             Pastikan tujuan Anda adalah spesifik. Tetapkan tujuan terukur sehingga Anda dapat mencapai dan berhasil. Menentukan jumlah yang tepat dan jangka waktu dari apa pun yang Anda ingin capai. Menetapkan tujuan untuk menjadi seorang pelari cepat atau memasak lebih baik tidak bekerja karena tidak ada hasil akhir yang spesifik. Anda tidak akan dapat menilai apakah Anda pernah mencapai tujuan itu karena, tidak peduli apa, selalu ada ruang untuk menjadi lebih baik pada sesuatu.
2.            Tujuan Anda juga harus dapat dicapai dan realistis. Tidak hanya bisa Anda pernah menyelesaikan tujuan yang tak terjangkau, tetapi juga dapat mencegah Anda dari bahkan mencoba. Dengan menetapkan tujuan Anda tidak mungkin bertemu, Anda sedang menyiapkan diri untuk kegagalan dan menurunkan Anda sendiri kepercayaan diri.
3.            Beri diri Anda batas waktu untuk tujuan Anda. Menetapkan tenggang waktu membuat prioritas tujuan, terus dalam pikiran Anda, dan membuatnya lebih mudah untuk dicapai. Jika Anda tahu Anda hanya memiliki kerangka waktu tertentu di mana untuk mencapai sesuatu, Anda cenderung untuk fokus lebih banyak waktu dan energi pada tugas itu.
4.            Tuliskan tujuan Anda. Anda harus tetap dipasang di tempat yang Anda akan melihat setiap hari. Kebanyakan orang memiliki lebih dari satu gol pada suatu waktu. Anda dapat menetapkan tujuan dalam berbagai bidang: keluarga, pekerjaan, Kesehatan, pendidikan, hobi, atau bagian dari kehidupan Anda di mana Anda ingin membuat perubahan. Pertanyaannya adalah bagaimana untuk menangani semua tujuan ini pada waktu yang sama. Menuliskan setiap tujuan dapat membantu Anda untuk mengatur mereka, memprioritaskan mereka, dan lebih baik memotivasi Anda untuk bekerja untuk mencapai mereka.

c.    Bagaimana menyusun konsekuensi yang efektif
Struktur yang berlapis-lapis memang diperlu-kan agar beban kerja bisa didistribusikan secara efisien dan sistematis. Namun struktur yang kelewat tinggi dalam arti terlalu hirarkis me¬nyebabkan birokrasi tak lagi rasional. Terlalu banyak paperworkrang beredar dari satu meja ke meja lain sebelum ada pelaksanaan konkrit. Demikian pula laporan dari bawah lamban sekali mencapai tingkat yang sebenarnya harus me-nanggapi. Organisasi lantas sulit bereaksi terha¬dap berbagai situasi menantang. la stagnan dan tidak adaptif. Efisiensi dan efektivitasnya rendah.
Ada kemungkinan gejala yang sama terjadi di perusahaan Anda. Bila demikian keadaannya, maka yang perlu dilakukan adalah mengkaji ulang dan menilai kembali efektivitas struktur yang ada. Tanyakan, sejauh apa struktur dan komponen-komponennya dari segi fungsi telah merijawab tuntutan misi dan tujuan perusahaan? Apakah sekian banyak jabatan yang ada proporsional dengan beban kerja yang benar-benar ada dan perlu ditangani? Apakah pembagian tugas, yang tercermin dalam job description, sudah jelas dan tidak tumpang tindih? Apakah arus informasi vertikal (atas-bawah) ataupun horizontal efisien? Atau terpaksa mentok ke mana-mana? Bagaimana dengan masalah tanggung jawab? Jelaskah siapa yang bertanggung jawab atas apa?
Pertanyaan-pertanyaau yang sifatnya umum di atas sekedar untuk memperoleh gambaran kasar mengenai kondisi suatu perusahaan. Namun, bila dari situ saja sudah terdapat banyak jawaban negatif, maka kiranya sudah waktunya dilakukan review yang lebih sistematis dan mendetail.

d.    Bagaimana menerapkan rencana intervensi
Ø  Intervensi kreatif.
Atas dasar ilmu pengetahuan yang ada. Pola ini dimaksudkan menciptakan suatu model intervensi berdasarkan atas ilmu pengetahuan yang ada. Dengan demikian konsultan berusaha menciptakan model intervensi yang kreatif dalam mengembangkan suatu ilmu pengetahuan yang ada dan yang dikuasainya. Umpamanya, konsultan mau menerapkan model tim bilding berdasarkan dari sisi ilmu pengetahuan lain. Maka konsultan mengembangkan model-model tim bilding dari sisi ilmu tersebut. Dari pengembangan model dari ilmu pengetahuan lainnya ini, maka akan diperoleh model intervensi yang lain dari sebelumnya. Dengan sendirinya suatu kesulitan yang mungkin timbul adalah usaha untuk menciptakan model baru ini. Setiap praktika konsultan akan diciptakan model baru yang berbeda dari model sebelumnya, kreativitas memang sulit akan tetapi menarik bagi yang menyenanginya.
Ø  Penambahan atas teori dasar yang ada.
Dalam pola ketiga ini bentuk intervensinya memberikan tambahan kepada teori dasar yang sudah ada. Dengan kata lain konsultan menciptakan teori dan metodologi baru yang menambah, mengembangkan, dan memperbaiki teori dasar yang ada. Pola ini sebenarnya jarang dan sulit dilakukan oleh konsultan. Sebenarnya pola intervensi ini demanding, karena konsultan selain mengamalkan praktika konsultasi diapun melakukan riset di bidangnya. Sehingga mampu menemukan model-model baru. Suatu contoh yang sangat baik tentang pola ketiga ini ialah usaha-usaha yang dilakukan oleh Kurt Lewin yang terkenal sampai sekarang dengan sebutan action research.

e.    Apa saja yang dilakukan dalam tahapan evaluasi
Evaluasi adalah melihat berapa besar kemajuan yang sudah kita lakukan untuk perubahan yang lebih baik. Pastikan setiap tahapan terpenuhi. Jika memang ada tahapan yang belum bisa terpenuhi lebih baik kita mengulang tahapan-tahapan tersebut agar tujuan dapat tercapai dengan baik.
Evaluasi proses pembelajaran merupakan tahap yang perlu dilakukan oleh guru untuk menentukan kualitas pembelajaran. Kegiatan ini sering disebut juga sebagai refleksi proses pembelajaran, karena kita akan menemukan kelebihan dan kekurangan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam Permen No. 41 tahun 2007 tentang Standar proses dinyatakan bahwa evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan poses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
a. Membandingkan poses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses.

b. Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.



REFERENSI :
ttp://rajapresentasi.com/2010/01/cara-membuat-struktur-organisasi-yang-efektif/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar