Nama : Amy Prihartini
Kelas : 1PA09
NPM : 10511680
Kelas : 1PA09
NPM : 10511680
A.
Hakikat
IPA
Ilmu
Pengetahuan Alam dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains berasal dari bahasa Latin yaitu Scientia yang berarti “saya
tahu”. Dalam bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata Science
yang berarti “pengetahuan”. Science kemudian berkembang menjadi sosial
science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan sosial
(IPS) dan natural science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu
pengetahuan alam (IPA). Dalam kamus Fowler (1951), natural science
didefinisikan sebagai : systematic and
formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly on
observation and induction (yang diartikan bahwa IPA didefinisikan sebagai:
pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala-gejala alam
yang bersifat kebendaan dab didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi).
IPA
didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam
yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuan yang dilakukan dengan
keterampilan bereksperimen dengan
menggunakan metode ilmiah. Defini ini memberi pengertian bahwa IPA
merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan
klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang
bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasipenalaran aplikasi penalaran
matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam. Pengertian IPA menurut
Trowbridge and Bybee (1990) sains atau IPA merupakan representasi dari hubungan
dinamis yang mencangkup tiga factor utama yaitu : The extant body of sicientific knowledge, the values of science and the
methods and processes of science, yang artinya sains merupakan produk, dan
proses serta mengandung nilai-nilai. Oleh karena itu IPA juga harus di pandang
sebagai cara berfikir untuk memahami alam, sebagai cara untuk melakukan penyelidikan
dan sebagai kumpulan pengetahuan.
Kerangka
berfikir IPA adalah bahwa :
1. Di
alam ada pola yang konsisten dan berlaku universal
2. Suatu
pengetahuan untuk menjelaskan fenomena
3. Selalu
berubah dan bukan kebenaran akhir
4. Bersifat
terbatas, tidak bisa menentukan mana yang baik atau buruk
B. Metode ilmiah sebagai Dasar IPA
Manusia
sebagai makhluk hidup diberi akal budi oleh Tuhan, dengan akal budi manusia
timbul rasa ingin tahu yang selalu berkembang dan tak pernah ada puasnya. Rasa
ingin tahu yang terus berkembang dan tanpa batas menimbulkan perbendaharaan
pengetahuan pada manusia. Pengetahuan yang diperoleh akhirnya tidak terbatas
pada obyek-obyek yang dapat diamati dengan panca indera saja, tetapu juga
masalah lain yang berhubungan dengan baik atau buruk, indah atau tidaknya, dan
sebagainya. Manusia melalui panca indera yang manusia miliki dapat menerima
rangsangan dan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan, termasuk gejala
di alam semesta ini. Tanggapan gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa alam
merupakan suatu pengalaman. Pengalaman tersebut dari zaman ke zaman akan terakumulasi,
karena manisia mempunyai rasa ingin tahuterhadap segalanya di alam semesta ini.
Perkembangan pengetahuan lebih diperlancar lagi dengan adanya tukar menukar
informasi mengenai pengetahuan dan pengalaman manusia yang satu dengan yang
lain sehingga akumulasi pengetahuan berlangsung cepat.
C. Operasional Metode Ilmiah
Ilmu
alamiah adalah kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis. Maksudnya
adalah kegiatan manusia yang tiada henti dari hasil percobaan yang akan
menghasilkan konsep. Tujuan ilmu alamiah menurut para ahli adalah mencari
kebenaran tentang objeknya, dan kebenaran itu bersifat relative. Metode ilmiah
menggabungkan cara berfikir deduktif dan
induktif. Cara berfikir deduktif
adalah cara berfikir dimana penarikan kesimpulan yang bersifat khusus dari
pernyataan yang bersifat umum, dan cara berfikir deduktif terkait dengan
pengetahuan rasionalisme. Cara berfikir
induktif adalah cara berfikir yang menarik suatu kesimpulan yang bersifat
umum dari pernyataan khusus. Penalaran secara induktif dimulai dengan
mengemukakan penyataan-pernyataan khusus.
Langkah-langkah
metode ilmiah :
1.
Perumusan
masalah
Yang dimaksud masalah itu adalah suatu
pernyataan yang di awali dengan bertanya tentang suatu obyek yang diteliti dan
masalah ini harus jelas.
2.
Penyusunan
hipotesis
Yaitu jawaban sementara materinya
merupakan kesimpulan dari kerangka yang dikembangkan.
3.
Pengujian
hipotesis
Yaitu pengumpulan fakta-fakta yang
relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakan
fakta-fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak.
4.
Penarikan
kesimpulan
Yaitu didasarkan atas penilaian melalui
analisis dari fakta untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan diterima atau
ditolak. Hipotesis diterima bila fakta yang terkumpul itu mendukung hipotesis
tersebut.
D.. Perkembangan IPA
Awal
IPA dimulai pada saat manusia memperlihatkan gejala-gejala alam, mencatatnya
kemudian mempelajari. Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada hasil
pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian makin bertambah dengan
pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya. Dengan peningkatan daya
pikirnya, manusia akhirnya dapat melakukan eksperimen maka lahirlah IPA sebagai
ilmu yang mantap. Pengetahuan yang terkumpul sejak zaman kuno sampai pertengahan
sudah banyak tetapi belum tersusun secara sistematis dan belum dianalisis
menurut jalan pikiran tertentu. Kesimpulan yang didapat, biasanya masih
diwarnai oleh cara berpikir ahli filsafat, agama, atau mistik. Setelah
ditemukannya alat-alat yang makin sempurna maka dikembangkanlah metode
eksperimen. Setelah dikembangkannya metode eksperimen ini pengetahuan
berkembang dengan pesat.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dimulai tanpa pembedaan. Dilanjutkan menjadi IPA, IPS dan
Budaya. Perkembangan yang semakin pesat menyebabkan IPA diklasifikasikan
menjadi berbagai disiplin ilmu, dilanjutkan dengan sub-disiplin ilmu dan
diteruskam menjadi bagian yang sangat fokus. Sejalan dengan itu juga muncul
ilmu multidisiplin baru sebagai lanjutan dari munculnya fenomena baru yang
tidak mungkin ditelaah hanya dari satu disiplin ilmu saja.
Sumber : UPT MKU
Pengarang : Dr.Betty Zelda Siahaan, M.M dan kawan-kawan
Pengarang : Dr.Betty Zelda Siahaan, M.M dan kawan-kawan
bagus juga artikel, wuih cakep nih penulisnya hehe
BalasHapus